Blog Archives
Membaca Sambil Menghargai; Sebuah Pesan Untuk Para Tarot Reader Amatiran
Artikel kali ini gw beri judul yang cukup keras dan ‘mengejek’ karena terinspirasi dari berbagai fenomena yang terjadi belakangan ini disekitar gw. Fenomenanya sebenarnya sudah sering terjadi, namun baru kali ini gw terinspirasi untuk menulisnya.
Bisa dikatakan juga, artikel ini adalah bagian kedua dari artikel sebelumnya yang membicarakan bonafide/ tidaknya tarot reader.

Dan gw sengaja menulis ini terutama untuk tarot reader yang baru saja memulai, ataupun tarot reader lama namun masih bermental amatiran. Percayalah, dengan membaca dan menerapkan tulisan ini, niscaya anda semua sudah ratusan langkah lebih maju dan dewasa daripada tarot reader amatir umumnya.
Menghargai Privasi Klien
Hal pertama dan terutama dan sudah menjadi kode etik wajib buat seseorang yang menjadi tarot reader, baik hobi maupun profesional : jaga dan hargai privasi klien.
Saya sudah banyak sekali menemukam contoh kasus dimana tarot reader, melalui media sosial maupun portal berita, membaca ‘drama’ kehidupan seseorang (biasanya selebriti) tanpa ijin dari yang bersangkutan .
Contohnya, pernahkah anda melihat ketika seorang selebriti dilanda kasus perceraian ataupun perselingkuhan, kemudian banyak tarot reader berbondong – bondong membacakan nasib rumah tangga selebriti tersebut? Apakah itu sopan atau bisa dianggap pelanggaran privasi?
Atau contoh lainnya, ada sebuah komunitas tarot yang punya track record -dengan bangga- memamerkan ‘rahasia klien’ ke sesama anggotanya dan kemudian dijadikan bahan gosip bersama. Apakah itu etis?
Saya menemukan berbagai klien yang mengaku kapok berkonsultasi dengan tarot reader tertentu yang namanya sering disebut/ terkenal di media berita ataupun suatu media sosial, karena 1 hal: tidak mau privasinya diumbar secara detail untuk konsumsi publik.
Dan saya cukup banyak mendapat ‘hibahan’ klien dari tarot reader berstatus selebriti tersebut karena blundernya mereka dalam beretika. 😁
Hargai Karya Orang Lain
Tahu lagu Lathi karya putra – putri Indonesia yang cukup viral di internasional? Dan tahukah makna lagu tersebut secara detail ? Gw yakin pasti banyak yang tahu.
Tapi tahukah kamu? Ada cukup banyak tarot reader yang berlomba – lomba membacakan makna dibalik lagu itu versi mereka sendiri, diputarbalikkan, dan kemudian dicap sebagai lagu setan, sesat, atau iblis dan tidak patut didengar?
Dan semua itu, sengaja dilakukan agar nama tarot reader tersebut menjadi naik dan lebih terkenal. Singkatnya lagi, meninggikan nama sendiri dengan menjatuhkan karya orang lain.
Bagi yang sengaja menaikkan namanya dengan cara diatas, seringkali saya amati, justru tarot reader tersebut tetap menjadi tarot reader yang ‘miskin’. Mau sudah berkarir selama belasan ataupun puluhan tahun sekalipun, tetap sangat sulit untuk menaikkan karirnya sendiri.
Bagaimana dirinya mau dihargai, wong karya orang lain saja dia injak – injak?
Hargai Pilihan Klien, Apapun Itu
Kita sebagai tarot reader, tentunya memberikan saran yang menurut kita adalah saran terbaik untuk si klien. Tapi belum tentu saran/ solusi kita didengarkan/ dijalankan oleh mereka.
Disinilah kerendahan hati kita diuji. Yaitu menerima, seakurat apapun bacaan kita dan solusi yang kita berikan, tetap hak prerogatif klien untuk memilih jalan hidupnya sendiri. Kita perlu menerima dengan lapang dada bila saran kita ‘ditolak’.
Dari pengalaman gw pribadi, faktor nomor 1 repeat order / klien kembali berkonsultasi ke kita, bukan dari akuratnya kita membaca dan memberikan solusi ke klien. Melainkan justru dari seberapa jauh kita bersedia untuk mendengar keluh kesah (baca: curhat) klien secara netral tanpa maksud apapun.
Dan apabila solusi kita belum bisa membantu si klien, maka dengan lapang dada ya menerima, mungkin yang Atas punya rencana lain untuk si klien tersebut. Dan rencana-Nya, memang tidak melibatkan diri kita sebagai tarot reader.
Konklusi…
Beberapa tarot reader, selalu bertanya (dan ada yang mengaku jujur, menjadi iri) ke gw dalam konteks positif: bagaimana bisa mendapatkan klien yang benar – benar high profile secara karir maupun mentalnya? Dari situ, pesan gw cukup sederhana…
Tingkatkan kualitasmu di segala aspek, maka kualitas klien yang datang pun akan mengikuti dengan sendirinya.
– anonim